Skip to main content

Menu Urang Banjar (Wisata-Kuliner Kalsel)

Search This Blog

Featured Post

Cara membuat Ketupat Kandangan

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Pekauman di Sudut Martapura

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Di Pekauman, bagi warga ini hanyalah pemandangan sore hari yang menjemuhkan seperti biasa.
Tapi tetap saja ini a view that catches the eye.

Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps

Comments

Post a Comment

Popular Posts

Sup Mutiara yang legit

Sop mutiara ini hanya dijumpai di Banjarmasin. Dan meskipun merupakan makanan khas Banjar, cukup sulit untuk menemukannya di restaurant/rumah makan. Mengapa? Karena makanan ini relatif hanya populer di kalangan Chinese (hampir setiap keluarga warga tionghoa bisa membuatnya). Biasanya selalu disajikan pada pesta kecil di rumah. Sup Mutiara menjadi menu favorit kalangan tertentu karena rasa gurih dan manisnya daging ayam berpadu dengan susu memunculkan rasa legit yang enak. Sup Mutiara Anda penasaran untuk mencicipinya? Silahkan buat sendiri, dengan resep sebagai berikut, Bahan dan cara memasaknya :

Ramania

Ramania tidak ada hubungannya dengan suporter sepak bola fanatik dari daerah tertentu, ini adalah nama buah lokal yang kesohor karena ke asaman rasanya. Hmm...seperti apa ya? Gambar Buah Ramania Ketika masih mentah ramania ini berwarna hijau dan teksturnya keras, masyarakat sering mempergunakan sebagai bahan tambahan cacapan atau cocolan khas banjar, sebagai pelengkap hidangan ikan atau ikan asin. Tentu saja ramania muda dipergunakan sebagai perasa asam pada cacapan. Menyantap ikan asin dengan cacapan bagi orang banjar merupakan bagian dari tradisi selain dari rasanya yang menjadi "luar biasa". Ramania masak yang berwarna kuning ranum, mulai dijajakan di pinggir jalan sebagai buah segar. Tetapi jangan membayangkan rasanya akan manis legit, ramania tua ini tetap berasa masam, tetapi menimbulkan sensasi segar karena air buahnya yang lebih banyak dan tekturnya lembut menyerupai buah mangga, tentu saja bentuknya tetap saja mini. Bahkan menulis artikel ini membuat gigi

Tanda Kewalian Guru Sekumpul

Kyai Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang bergelar Al Alimul Allamah Al Arif Billaah Albahrul Ulum Al Waliy Qutb As Syeekh Al Mukarram Maulana (biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Ijai ) Habib Muhammad Ba'bud (lawang malang) berkata"Siapa yang hendak melihat Rasulullah Saw,maka pandanglah Guru Zaini"

Powered by Blogger

Deny eko yuwono