Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Batu Red Borneo atau disebut juga dengan
Kalimantan Merah awalnya ditemukan oleh seorang penduduk di Desa Kiram
atau Gunung Pematun, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Semenjak itu maka
jenis batu permata tersebut semakin terkenal.
Keistimewaan
Keistimewaan batu Red Borneo ini adalah sanggup mengalahkan batu Bacan dari Ternate dalam sebuah kontes. Bahkan menurut media antara,
Presiden Jokowi juga saat ini memakai jenis batu cincin Red Borneo,
maka jenis batu yang bewarna merah tersebut semakin banyak diburu
pencinta dan pengoleksi batu cincin.
Sebenarnya batu mulia red borneo ini sudah
lama ada, namun permintaan yang tinggi saat ini dikarenakan tren di
masyarakat saat ini.
Kebanyakan batu Red Borneo yang dicari buru
adalah yang berwarna merah polos, jenis kristal atau tembus pandang yang
harganya bisa mencapai 35 juta rupiah.
Sementara jenis lainya adalah Super, berkisar dengan harga ratusan ribu sampai satu juta rupah saja.
Batu yang
berasal dari Desa Kiram Kecamatan Karang Intan selain memiliki kekhasan
warna merah muda dan hitam, juga karena sering tergambar bentuk unik dan
khusus.
Bentuknya
bisa bermacam-macam seperti bentuk hurup, angka hingga ada menyerupai
tulisan seperti Allah yang terukir di dalam batu membuat harganya
semakin mahal.
"Booming" batu Red Borneo diperkirakan bertahan lama karena batu
berbeda dengan koleksi lain seperti tumbuhan maupun hewan peliharaan
lainnya.
Batu semakin lama disimpan semakin bagus karena selain memiliki nilai
seni, juga diyakini sebagian orang juga bertuah, sehingga cukup banyak yang ingin
mengoleksinya.
Pasar Batu
Pasar terbesar batu mulia di Martapura adalah di Kawasan Pertokoan Cahaya Bumi Salamat (CBS).
Kota Martapura memang sejak lama
dikenal sebagai pusatnya batu mulia sehingga banyak pendatang ke kota
ini hanya untuk berburu batu mulia tersebut.
Bukan hanya berlian dan Red Borneo
yang dicari pendatang ke Martapura, tetapi juga aneka permata lain,
seperti zamrud, yakut, merah delima, dan aneka batu permata lainnya.
Martapura bukan saja dikenal sebagai
produsen batu permata tetapi juga kota ini dikenal sebagai pusat
kerajinan batu permata, terdapat ratusan perajin yang menyebar lokasinya
di kota ini.
Berdasarkan catatan, batu-batuan
yang menjadi perhiasan yang dijual di wilayah ini antara lain akik,
biduri bulan, topas, merah siam, merah daging, merah delima, cempaka,
berlian, anggur, giok, intan, kuarsa, kecubung, mutiara, mata kucing,
pirus, safir, yakut, zamrud, ruby,opal, spinel, bloodstone, tashmarine,
quattro, dan alexandrite.
Batu permata lain yang juga
terdapat di sini tetapi belum ada nama Indonesia seperti, chrysoberyl,
chrysocolla, chrysoprase, hematite, jasper, kunszite, lapis lazuli,
malachite, obsidian, olivine atau peridot, pyrite, tanzanite,
tourmaline.
Untuk lebih mempopulerkan Red
Borneo dan menambah magnet Kota Martapura maka bupati setempat Sultan
Khaerul Saleh mewajibkan seluruh pejabat lingkungan pemkab setempat
memakai cincin dengan batu batu mulia khas yang juga dikenal dengan
nama ruby Kalimantan (natural rhodonite). - Get link
- X
- Other Apps